بداية التعلم لفهم الأحلام هو الوقت الذي نحلم تشغيل في الرغبة في تحقيق مزيد من التعليم، والسبب الأولي لجعل بالملل والسأم مع جميع الأنشطة هناك، والجلوس لحظة ونفكر في هذه الحالة ، يبقى وجه بارد من الغضب في كل ما هو موجود. تعلم لفهم الوضع سيجعلنا نبيلة جدا لمسار مصير في الحياة أننا يجب أن نفهم. فهم ويشعر ما هو الغرض من رأيك، وهنا لا يبحث عن المتعة الساحة ولكن السعي للحصول على هوية الحدث الذي اختفى منذ زمن طويل. حلم واحد إجابة واحدة،،،،، جواب نهائي هناك واحد رجال الأعمال والشركات لن يكون هناك أساس النية.
Sabtu, 28 Januari 2012
Selasa, 24 Januari 2012
Pagiku menjelang senja
Ketika panas sang surya menerpa jiwa
Kau masih bertengadah dalam alunan do’a
Ku panjatkan puji dalam segala asa
Mengartikan sesuatu yang ku pinta
Di usia diri yang yang beranjak dewasa
Meniti sebuah angan yang merata
Begitu banyak impian yang tercinta
Namun tak ada mimpi yang mampu tercipta
Masih tersimpan dalam mimpi yang nyata
Berharap disuatu arahan masa
Semoga itu bukan harapan belaka
Kau korbankan sesuatu yang berwujud cinta
Demi menggapai angan dan cita
Ku gapai jari dalam angan yang meminta
Hanya sakit sang air mata
Ku relakan jauh dari orang tua
Menahan rasa kangen yang pernah ada
Ku terima makan seadanya
Agar nanti ilmuku yang berguna untuk semua
Dan menjadi penuntutku di akhirat perantara dunia
Diposting oleh lum'atun sastra mavia di 05.56 0 komentar
Sabtu, 21 Januari 2012
menyambut kematian
Grucukan air kerusakan
Wangi-wangian
Lembaran kain putih dipakaikan
Do’a pun dilantunkan
Meratap akan semua kejahatan
Sholat disolatakan
Jalanku di iringkan
Tidurku pun ku lelapkan
Sendirian tanpa kawan
Senyap akan haluan
Sunyi,sepi,gelap, sekap
Ku di tinggalkan sendirian
Meratapi kesunyian
Keabadian dalam kegelapan
Hanya ada jubah hitam
Menghampiriku dan menanyakan
Amal ibadahku semasa hidup di dunia
Ku gemetar, lemah tak bertulang
Tak sepatah kata pun tak dapat ku katakan
Ku dicambuk berulang kali
Tanpa belas kasihan
Bagai binatang jalang
Diposting oleh lum'atun sastra mavia di 18.35 0 komentar
abdiku untukmu guru
Senjata kecil melayang dalam benak tutur katamu
Mengajarkan akan arti pengabdian panjangku
Senyummu memberikan juang untuk harapanku
Kau tingalkan hidupmu hanya tuk merangkulku
Dendang nyanyian kecil memberikanku petuah
Tangis sendu kau terangkan ketika logika meresah
Kau hanya mampu berdiri tegak ketika ku hanya mendesah
Nada tuturmu menjadikan memory untuk dikenang
Bagai garis yang berbaris melintang
Tertata rapi menjalar dan memanjang
Katamu bagai tamparan sepak terjang
Seluruh penjuru kau beri filsafat agama
Kaulah pedoman kekasih yang sempurna
Akhlakmu mempesona bak bulan purnama
Kunyanyikan hymne yang mewakili pengorbananmu
Kau hanya meneteskan air mata dengan ungkapanku
Menyumbang hati dengan sebuah cinta
Memberikan gandengan tangan tukku menggapa cita
Janganlah kau tergoda dengan surga dunia
Karena tujuan kita hanyalah dia semata
Wahai sang perindu kenalilah petunjuk didepan mata
Yaitu sang guru yang b erhati mulia
Diposting oleh lum'atun sastra mavia di 18.31 0 komentar
ayahku membelaiku dalam kematian
langkahku masih ku ukir dalam hidupku
bersamamu menghias kilauan baru
kau mengajariku tentang Ayahku kunci langkahku……
menghalau ketakutanku
berjalan bersama dalam kebahagiaan yang berlalu
penataan hidupku yang kau hancurkan menerpa
menghias jajaran kepalsuan yang berbeda
dendang lagu merajam perasaan dusta
kau tuturi aku tentang kejamnya dunia
Ayah..
Kau memang bukan tempat surgaku
Namun kaulah anugerah dan keajaiban untukku
Burug, sampaikan salamku untuknya
Katakan betapa aku menyayanginya
Dirinyalah tonggak dalam paras nestapa
Senja mengoceh sore dan mengelap mata
Penalaran yang ku tulis dalam judul buku memorynya
Memberi warna dalam pertanyaan kecil menyapa
Maafkan aku tak mampu temani
Dalam pendengaran yang masih tetap sepi
Tidur panjangmu yang masih member arti
Ku tertembus penghlang yang kita hancurkan
Merobohkan sebuah takdir yang mengenaskan
Ayah,,
Tunggu diriku dalam membuang nyawaku
Untuk mengejar semua ketinggalanku
Ku kan bangkitkan bunga yang layu
Demi kebahagiaan yang terukir di masa lalu
Ku kan ikuti jejak langkahmu
Teamani dalam tidur panjangmu
Sebagai tanda pengabdian diriku sebagai anakmu
Diposting oleh lum'atun sastra mavia di 18.18 2 komentar
Pengalamanku mendalami pengertian KEMATIAN & Seorang BUNDA sejenak Dalam Liburku
Terdengar kata BUNDA memang tak asing bagi kita. Apa lagi mengerti pekerjaannya, kita lihat setiap hari,bahkan setiap saat . namun apakah kita pernah meluangkan waktu sejenak untuk mengenali BUNDA & KEMATIANmu??. Aku sengaja menulis pengalaman ini untuk kalian pahami akan maksudku yang ku tulis di atas tadi.
LIBURAN DIRUMAH
Liburan semester gasal yang sangat membosankan, karena semua orang pergi untuk refreshkan fikiran, namun ku hanya terdiam dalam rumah. Tak ada kegiatan yang ku lakukan selain baca novel dan terlelap tidur,freak….
Sesekali ku hanya melihat pemandangan didepan rumah yang penuh orang berlalu lalang lewat. Ku pahami inci demi inci apa yang mereka lakukan. Bahkan seperti bak detective saja aku ini. Jadi ikut-ikutan prinsip hoby yang aneh “ mempelajari sesuatu yang tidak penting”, terkadang ku pahami apa kesalahan yang ku punya sehingga hasil raport yang kuterima bisa dapatkan hasil yang tidak maksimal.
PENERIMAAN RAPORT
Hari itu adalah hari yang sangat terburuk buatku, terang saja karena pada hari itu adalah penerimaan raport semester gasal untukku. Biasanya jika penerimaan raport aku dapat tersenyum bahagia akan pujian yang kuterima , akan prestasi yang ku dapat, tapi itu tak aku dapatkan tahun ini, karena hasil yang terburuk yang ku terima. Bkan karena nlai di black list oleh guru namun karena hasilku selama setengah tahun ini sia- sia. Ku pahami apa yang terjadi di diriku yang membuat nilaiku menunjukkan akan kemalasanku. Ku coba akan pahami semester genap nanti. Yang tak habis fiikir ayahku ( abah Arif ) bagai kecewa dengan hasil nilaiku. Tak selesai di situ saja. Amarah aku dapatkan di rumah.orang tuaku marah besar akan hal ini. Bunda pun begitu, sesuatu yang tak ku duga Bunda tiba- tiba membentakku, padahal aku tak pernah melihat Bunda sekecewa ini padaku.
MEMAHAMI SANG BUNDA
Karakter yang sangat membingungkan untukku, makanya liburan kemarin aku luangkan waktu sejenak untuk melihat keadaan BUNDAku. Seorang Bunda mungkin taka sing lagi buat kita, namun beliau masih asing untukku, kenapa? Aku bak “BURUNG YANG TAK BAHAGIA WALAU PUNYA SANGKAR YANG TERBUAT DARI EMAS” . kasih sayang yang sudah lama hilang seiringnya hari ayah meningggal untuk selamanya, kasih sayang itu bak hilang seketika. Semua tak pernah punya sejenak wakt untukku, pahami keadaanku. Mereka sibuk akan pekerjaan mereka. Aku hidup seperti sendiri ,tumbuh dengan pengalaman yang ku cari sendiri.orang tuaku hanya mengajarkan akan “INTROPEKSI” dasar yang harus ku punya saat ini. Semua materi ku nikmati, semua yang ku minta pasti ada, hanya satu hal yang tak kupunya ‘ kasih sayang setiap saat” kesepian itu judul itu yang ku buat dalam judul hidupku.
Namun ku pahami inci demi inci , ternyata bukan segitu kejamnya itu bundaku karena dia juga menyayangiku, liburan kemaren aku baru tau arti seBuah Indung . Bunda memberikan kasih sayang itu berbeda- beda, walau Bunda tak pernah punya waktu untukku, namun ternyata dia masih sayan denganku,terlihat dengan belaian lembut ketika tidurku terlelap, ku dengar tangisannya tengah malam berdoa, didalam dido’aku ku dengar namaku, seuah keajaiban yang harus ku mengerti. Mulai sekarang ini ku pahami sepiku dengan senyuman. I LOVE U MOM and I MISS U DAD.
KEMATIAN
Hari liburku telah ku lewati, hari ke enam liburku, jadwal hari itu harus ambil ronsen di RS KELET, semoga hasilnya tak kan menakutkan, namun di tengah perjalanan terdengar hpku berbunyi. Terdengar kabar yang mengenaskan ,jika Pamanku meninggal ‘innalilahiwainnailaihiraji’un”, terburu ku menju Bangsri mana pamanku tinggal , samapainya di situ banyak air mata yang menangisi akan jasad yang sudah terbujur kaku. Ku pelajari akan kematian yang harus ku jalani besok ,nanti maupun sekarang.
KEMATIAN yang aku lihat sekarang bukan karena kesalahan namun akan adanya takdir, di hari itu semua penyadaran dan intopeksi terjadi. Tobatkan aku akan dosaku, sadarkan aku akan kesalahanku, semoga KEMATIANKU memberikan arti.
Diposting oleh lum'atun sastra mavia di 17.57 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)